Doha di Bom, Qatar ; Israel Teroris Negara

Israel Bom Doha

HeadLine, News2425 Views
banner 468x60

Doha | Qatar | BabelEkspress.News | JSCgroupmedia ~ Serangan militer Israel kembali menorehkan babak kelam dalam perang di Gaza. Pada Selasa (9/9/2025), lebih dari 50 warga Palestina tewas dalam rentetan pemboman udara yang meluluhlantakkan kawasan padat pengungsi, masjid, dan permukiman sipil. Sementara itu, di saat bersamaan, Israel juga meluncurkan rudal ke ibu kota Qatar, Doha, menargetkan pertemuan para pemimpin Hamas.

Serangan kejam ini menuai kecaman luas. Qatar menyebut aksi militer Israel sebagai bentuk “terorisme negara”, sementara PBB mengutuk pengeboman di Doha sebagai“pelanggaran mencolok” terhadap kedaulatan sebuah negara berdaulat.

banner 336x280

Kantor berita Wafa melaporkan serangan drone Israel menghantam tenda-tenda pengungsi di pelabuhan Gaza, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai banyak lainnya. Empat rumah di kawasan al-Mukhabarat, gedung Zidan di barat laut Kota Gaza, hingga rumah-rumah warga di Deir el-Balah dan Tuffah luluh lantak dihantam bom.

Lembaga pemeriksa fakta, Sanad Al Jazeera mengonfirmasi rekaman serangan terhadap Masjid Ibnu Taimiyah, yang menara utamanya nyaris runtuh dihantam rudal.

Pertahanan Sipil Palestina menyebut Kota Gaza kini “terbakar” dan “umat manusia sedang dimusnahkan”. Dalam 72 jam terakhir saja, lima menara apartemen yang dihuni ratusan keluarga rata dengan tanah, membuat ribuan orang kembali kehilangan rumah.

UNRWA menyebut kawasan al-Mawasi, yang diklaim Israel sebagai “zona aman”, justru menjadi kuburan massal baru. Lebih dari 800 ribu pengungsi dijejalkan ke kamp-kamp darurat, hidup dalam kelaparan dan panas yang tak tertahankan.

Doha Dibom, Qatar Murka

Di Doha, rudal Israel menghantam lokasi pertemuan para pemimpin Hamas yang tengah membahas proposal gencatan senjata AS. Lima orang tewas, termasuk seorang pejabat keamanan Qatar. Meski para pemimpin Hamas selamat, serangan ini memicu badai diplomatik internasional.

See also  Religi, Polres Beltim Amankan Jalannya Cheng Beng

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menuding Israel melakukan “serangan kriminal sembrono”, sementara Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman menyebut aksi itu sebagai “teror negara”. Doha segera melayangkan protes resmi ke Dewan Keamanan PBB.

Perdana Menteri Qatar mengatakan, Doha akan terus berupaya mengakhiri perang Israel di Gaza, tetapi ia meragukan kelayakan perundingan terbaru.

“Berkaitan dengan perundingan yang sedang berlangsung, saya rasa tidak ada yang valid saat ini setelah kita menyaksikan serangan semacam itu,” ujarnya seperti dilansir Aljazeera, Rabu (10/9/2025).

Bahkan Presiden AS Donald Trump, sekutu dekat Israel, ikut menyesalkan serangan ke Qatar. Ia menegaskan pengeboman itu “tidak memajukan tujuan Israel atau Amerika” dan menimpakan tanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Ini adalah keputusan yang dibuat oleh Perdana Menteri Netanyahu, bukan keputusan saya,” tulis Trump di Truth Social.

“Pengeboman sepihak di Qatar, sebuah Negara Berdaulat dan Sekutu dekat Amerika Serikat, yang bekerja sangat keras dan berani mengambil risiko bersama kami untuk menengahi Perdamaian, tidak memajukan tujuan Israel atau Amerika,” jelasnya.

Dalam 23 bulan perang, lebih dari 64 ribu warga Palestina terbunuh, termasuk 20 ribu anak-anak. Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu atas dugaan kejahatan perang dan genosida.

Namun Israel terus melanjutkan ofensif brutalnya. Evakuasi paksa yang diperintahkan kepada warga Gaza disebut oleh otoritas setempat sebagai upaya sistematis melakukan “kejahatan pengungsian paksa”.

Sementara itu, warga Gaza yang putus asa menolak meninggalkan tanah mereka. Dalam aksi protes di Deir el-Balah, spanduk bertuliskan “Kami tidak akan pergi” berkibar menantang perintah evakuasi Israel.

Serangan ganda di Gaza dan Doha bukan hanya menewaskan ribuan jiwa, tetapi juga mengguncang stabilitas kawasan dan mempermalukan diplomasi global. Dunia kini menghadapi kenyataan pahit: tidak ada tempat aman di Gaza, bahkan Doha pun tak luput dari rudal Israel. | BabelEkspress.News | Republika | *** |

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment