Gelar Pasar Murah ; Dorong Pemberdayaan BUMDes & Stabilitas Harga Pangan

Pasar Murah & Pangan Murah

EkoBis, HeadLine2088 Views

BabelEkspress.News | JSCgroupmedia ~ Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berhasil menggelar kegiatan Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di tujuh titik kecamatan se-Kabupaten Beltim, Kamis (20/11/2025) lalu.

Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat, yang tidak hanya mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga melihat kesempatan bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mempromosikan produk unggulannya.

Kegiatan yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan daya saing produk lokal ini menarik perhatian karena melibatkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga keuangan negara, Bank Indonesia.

Dengan dilaksanakan serentak di berbagai kecamatan, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi daerah, sekaligus membuka peluang bagi pelaku usaha lokal, khususnya BUMDes, untuk lebih dikenal luas oleh masyarakat.

Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia untuk Ketahanan Ekonomi

Kepala Bagian Perekonomian, Pembangunan, dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kabupaten Beltim, Tri Astuti Ramadhani Haliza, menjelaskan bahwa kegiatan Pasar Murah dan GPM ini dirancang sebagai solusi jangka panjang untuk menjaga stabilitas harga pangan dan memperluas akses masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok.

Menurutnya, kolaborasi antara Pemkab Beltim dan Bank Indonesia menjadi kunci dalam menciptakan ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan pangan dengan harga yang lebih terjangkau, serta meningkatkan keterlibatan BUMDes dalam memperkenalkan produk unggulan mereka.

“Lewat kolaborasi ini, kami ingin menjaga agar harga pangan tetap stabil, sambil memastikan produk lokal dari BUMDes dapat dikenal lebih luas.

Kami memberi kesempatan bagi setiap BUMDes untuk menampilkan produk unggulan mereka, dari hasil pertanian hingga olahan makanan, untuk memperkenalkan kualitas produk mereka kepada masyarakat,” ujar Tri Astuti.

Lebih lanjut, Tri menjelaskan bahwa selain menjaga kestabilan harga, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan **daya saing produk lokal**. BUMDes sebagai salah satu penggerak ekonomi desa diberi kesempatan untuk memperkenalkan produk unggulannya yang selama ini mungkin belum mendapatkan perhatian yang luas.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami optimis BUMDes bisa mengembangkan kapasitasnya, memperluas jangkauan pasar, dan menjangkau lebih banyak konsumen,” tambahnya.

Membuka Peluang Ekonomi Bagi BUMDes

Kegiatan Pasar Murah dan GPM juga menjadi peluang bagi BUMDes untuk memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat secara langsung.

Produk-produk unggulan dari berbagai desa yang dikelola BUMDes, seperti olahan makanan lokal, hasil pertanian, hingga kerajinan tangan, mendapat kesempatan untuk dipamerkan dan dipasarkan lebih luas.

Kehadiran BUMDes dalam kegiatan ini diharapkan dapat memperluas pemasaran dan meningkatkan minat masyarakat terhadap produk lokal yang memiliki potensi ekonomi.

Tri Astuti mengungkapkan bahwa selain membantu menjaga kestabilan harga pangan, kegiatan ini juga menjadi jembatan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di tingkat desa.

“Pemerintah daerah dan Bank Indonesia berkomitmen untuk menciptakan kegiatan yang dapat mendukung pengembangan ekonomi daerah secara berkelanjutan.

Kami optimistis, dengan adanya wadah seperti Pasar Murah dan GPM ini, produk lokal dari BUMDes akan semakin dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkap Tri.

Kegiatan yang Mendapat Antusiasme Tinggi

Kegiatan Pasar Murah dan GPM yang digelar di tujuh titik kecamatan ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat setempat, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pangan yang terjangkau dan berkualitas.

Dari produk pangan seperti beras, minyak, sayur-sayuran, hingga produk lokal khas daerah, seluruh kebutuhan pokok masyarakat tersedia dengan harga yang lebih terjangkau, jauh dari harga pasar.

Para pengunjung yang hadir tampak antusias berbelanja di berbagai stan yang menampilkan produk lokal dari setiap desa. Selain itu, acara ini juga mempertemukan masyarakat dengan para pelaku usaha lokal, membuka peluang untuk memperluas jaringan bisnis, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya produktivitas lokal.

Pasar Murah dan GPM Kembali Digelar Minggu Depan

Kegiatan Pasar Murah dan GPM ini bukanlah satu kali acara. Tri Astuti juga menginformasikan bahwa acara serupa akan kembali digelar pada Kamis (27/11/2025) di seluruh kecamatan se-Kabupaten Beltim.

Kegiatan ini akan terus dilaksanakan sebagai bagian dari upaya untuk menjaga kestabilan harga pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif di seluruh wilayah Beltim.

“Kegiatan Pasar Murah dan GPM serentak ini akan terus digelar, bahkan di pekan depan kami akan mengadakan acara yang sama di seluruh kecamatan di Beltim. Kami berharap kegiatan ini dapat terus membawa manfaat bagi masyarakat dan membantu perekonomian daerah,” tutup Tri Astuti.

Dampak Jangka Panjang bagi Ekonomi Daerah

Selain menjaga stabilitas harga pangan, kegiatan ini juga memberi dampak jangka panjang bagi ekonomi daerah. Dengan memperkenalkan produk lokal dari BUMDes, pemerintah daerah berharap dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kuat,

di mana produk lokal dapat bersaing dengan produk luar daerah. Pemberdayaan BUMDes menjadi salah satu strategi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan melibatkan semua elemen masyarakat dalam memajukan perekonomian daerah.

Dengan keberhasilan kegiatan Pasar Murah dan GPM kali ini, Pemkab Beltim bersama Bank Indonesia telah membuktikan komitmennya dalam memperkuat ketahanan ekonomi daerah, mendorong pemberdayaan ekonomi desa, serta memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari keberlanjutan program-program ekonomi yang inklusif. | BabelEkspress.News | */Redaksi | *** |