Penduduk Miskin! Rajo Ameh ; Benarkah Banyak di Daerah Tambang Ketimbang Daerah Industri

Daerah Tambang dan Daerah Industri

HeadLine, Network2220 Views
banner 468x60

BabelEkspress.News | JSCgroupmedia ~ Pembangunan ekonomi di Indonesia sering kali dikaitkan dengan sektor-sektor industri besar, salah satunya adalah industri tambang yang menjadi salah satu penggerak utama perekonomian daerah seperti di Kabupaten Belitung Timur yang merupakan salahsatu deposit tambang timah terbesar di Indonesia.

Namun, di balik gemerlapnya potensi yang dimiliki oleh daerah-daerah penghasil tambang, masih banyak yang mempertanyakan mengapa daerah-daerah ini sering kali tercatat memiliki tingkat kemiskinan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah industri lainnya yang terus berkembang.

banner 336x280

Direktur Eksekutif Pinang Merah Foundation yang juga Pemerhati Sosial Kemasyarakatan asal Bangka Belitung, Rajo Ameh, memberikan pandangannya tentang fenomena ini.

Dalam sebuah bincang-bincang ringan di Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rajo Ameh menjelaskan bahwa meskipun sektor tambang mampu menyumbang kontribusi besar terhadap pendapatan daerah, kenyataannya dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat setempat tidak selalu sebanding dengan potensi yang ada.

Sumber Daya Alam, Tapi Tidak Merata

Menurut Rajo Ameh, salah satu alasan utama mengapa daerah penghasil tambang justru memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi adalah ketidakmerataan dalam distribusi hasil tambang.

Meskipun sektor tambang sering kali memberikan pemasukan yang besar bagi pemerintah daerah dan perusahaan-perusahaan tambang, dampak ekonomi langsung bagi masyarakat lokal sering kali tidak signifikan.

“Daerah tambang sering kali hanya menjadi tempat eksploitasi sumber daya alam, sementara masyarakat lokal yang seharusnya merasakan dampak positif dari industri tersebut malah cenderung terpinggirkan,” ungkap Rajo Ameh.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar keuntungan yang diperoleh dari sektor tambang justru dinikmati oleh perusahaan besar dan pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam industri tersebut, sementara masyarakat di sekitar tambang masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.

See also  Benarkah Pelaksanaan KM RUN 2025 Membawa Peningkatan Ekonomi Belitung Timur?

Ketergantungan Pada Sektor Tambang yang Rentan

Rajo Ameh juga menyoroti ketergantungan yang tinggi pada sektor tambang di daerah-daerah penghasilnya termasuk Kabupaten Belitung Timur dengan tambang timahnya. Banyak daerah yang menggantungkan perekonomiannya hampir sepenuhnya pada tambang, sehingga ketika harga komoditas tambang turun atau terjadi fluktuasi pasar, perekonomian daerah pun langsung terdampak.

“Tambang adalah sektor yang sangat rentan. Ketika harga komoditas dunia turun, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan, dan yang paling parah adalah masyarakat yang menggantungkan hidup mereka pada sektor ini,” jelasnya.

Akibat ketergantungan yang tinggi terhadap tambang, kata Rajo Ameh, masyarakat lokal tidak memiliki keterampilan yang beragam untuk beralih ke sektor lain, seperti industri atau sektor kreatif yang lebih berkelanjutan.

Pendidikan dan Keterampilan yang Kurang

Salah satu faktor lain yang memperburuk ketidakmerataan ekonomi di daerah tambang adalah rendahnya kualitas pendidikan dan keterampilan di kalangan masyarakat setempat.

Banyak pekerja tambang yang hanya mengandalkan keterampilan dasar tanpa pelatihan khusus, sehingga mereka sulit beradaptasi jika sektor tambang sedang mengalami penurunan atau penutupan.

“Di banyak daerah tambang, masyarakat tidak mendapatkan akses yang memadai terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman.

Akibatnya, meskipun sektor tambang membuka banyak lapangan kerja, banyak pekerja yang terjebak dalam pekerjaan dengan upah rendah dan tidak dapat berkembang secara profesional,” kata Rajo Ameh.

Dampak Lingkungan dan Sosial

Selain itu, dampak negatif terhadap lingkungan juga sering kali tidak terkelola dengan baik di daerah tambang. Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat kegiatan penambangan, seperti pencemaran air dan udara, sering kali berdampak langsung pada kesehatan dan kehidupan masyarakat.

Meskipun perusahaan tambang sering memberikan kompensasi dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility), namun bantuan tersebut sering kali tidak cukup untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat secara signifikan.

See also  Antusias Masyarakat Meriahkan Jalan Santai HUT Bhayangkara ke-79

“Kami sering melihat masyarakat di sekitar tambang harus menghadapi pencemaran air, polusi, dan kerusakan alam yang mengancam mata pencaharian mereka. Meskipun ada program CSR, ini tidak menyentuh secara langsung kebutuhan dasar masyarakat untuk hidup lebih layak,” ujar Rajo Ameh.

Peran Sektor Industri yang Lebih Berkelanjutan

Di sisi lain, Rajo Ameh menilai bahwa daerah yang berkembang melalui sektor industri berbasis kreativitas atau manufaktur cenderung memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan merata.

Industri yang berkembang dengan pendekatan yang lebih inklusif memberikan peluang kerja yang lebih luas dan beragam, serta mendorong peningkatan kualitas SDM di kalangan masyarakat lokal.

“Industri yang berkelanjutan dan berbasis pada kreativitas atau manufaktur memberikan ruang bagi masyarakat untuk berkembang, belajar keterampilan baru, dan tidak terjebak dalam ketergantungan pada satu sektor yang rentan,” jelasnya.

Selain itu, industri berbasis inovasi cenderung lebih ramah lingkungan dan memiliki dampak sosial yang lebih positif bagi masyarakat.

Mendorong Diversifikasi Ekonomi

Rajo Ameh juga menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tambang. Pemerintah daerah, menurutnya, perlu mencari alternatif sumber pendapatan baru dengan mendorong sektor-sektor lain yang lebih berkelanjutan, seperti pariwisata, sektor kreatif, dan industri teknologi.

“Pemerintah daerah harus mulai berfokus pada pembangunan sektor-sektor yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Jika daerah penghasil tambang bisa beralih ke sektor industri yang lebih inklusif dan ramah lingkungan, maka kita bisa mengurangi ketimpangan sosial dan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk berkembang,” tambahnya.

Tantangan dan Harapan

Rajo Ameh melihat bahwa meskipun daerah tambang memiliki potensi besar dalam kontribusinya terhadap perekonomian, ketidakmerataan distribusi hasil, ketergantungan pada sektor yang rentan, serta rendahnya akses terhadap pendidikan dan keterampilan menjadi hambatan utama dalam mengatasi kemiskinan di daerah tersebut.

See also  Seni Tradisional, Wabup Raja Sayang ; "Rapai Tuha Warisan Budaya Khas Aceh"

Oleh karena itu, pemerintah daerah Belitung Timur dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mendiversifikasi ekonomi, mengedepankan sektor yang lebih berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar semua pihak bisa merasakan manfaat dari perkembangan ekonomi secara adil. | BabelEkspress.News | */RajoAmeh | *** |

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment