BabelEkspress.News | JSCgroupmedia ~ Kepemimpinan Irjen Pol Drs. Hendro Pandowo, M.Si. sebagai Kapolda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) telah meninggalkan jejak yang mendalam di hati masyarakat Belitung Timur. Bukan hanya soal menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi lebih dari itu, Kepolisian di bawah pimpinan Hendro telah menunjukkan sisi kemanusiaan yang luar biasa dalam setiap langkah kebijakan dan tindakannya. Salah satu contoh nyata adalah kisah peduli yang melibatkan seorang siswi bernama Amel (12), yang menjadi korban bullying hingga mengalami cedera serius yang mengancam kehidupannya.
Kejadian Tragis dan Aksi Cepat Kapolda
Pada 22 Januari 2025, Amel, seorang pelajar MTs Manggar, Belitung Timur, menjadi korban perundungan yang terjadi di dalam kelas. Perundungan tersebut menyebabkan Amel terjatuh dari kursinya, yang berujung pada cedera serius pada tulang ekornya. Dokter mengungkapkan bahwa jika terlambat mendapatkan perawatan medis, Amel dapat terancam kelumpuhan. Kabar ini mengguncang warga Belitung Timur, yang merasa prihatin atas kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.
Namun, kepedulian Kapolda Hendro terhadap kejadian ini sangat cepat. Dalam waktu singkat, meski tengah sibuk dengan berbagai agenda tugas, Kapolda langsung bertindak dengan mengatur pengangkutan Amel ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Bagi Kapolda Hendro, melindungi anak-anak dan memastikan mereka mendapatkan hak untuk hidup dengan aman dan sehat adalah prioritas utama.
Perjuangan Pemulihan : Dari Jakarta Kembali ke Belitung Timur
Setelah menjalani perawatan intensif di Jakarta, Amel menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. Dengan semangat yang tinggi dan dukungan yang tak terhingga dari keluarga serta masyarakat, Amel akhirnya bisa berjalan kembali setelah sebelumnya terancam lumpuh. Pemulihannya menjadi simbol ketahanan dan keberanian, namun yang lebih penting, kisah ini menunjukkan bagaimana kepedulian dari orang-orang di sekitarnya, termasuk Kapolda Hendro, sangat berarti.
Pada Rabu, 30 April 2025, Kapolda Hendro mengunjungi Amel di rumahnya di Belitung Timur. Di sana, ia memberikan semangat dan doa agar Amel dapat terus melangkah maju dan meraih cita-citanya. “Kondisi Amel saat ini sudah sehat kembali, sudah pulih, bisa berjalan, beraktivitas. Tetap semangat untuk mencapai cita-cita,” kata Kapolda Hendro, yang turut memberikan hadiah berupa Al-Qur’an sebagai kenang-kenangan untuk Amel.
Amel yang kini telah kembali aktif, meskipun masih dalam proses pemulihan, merasakan betul perhatian besar yang diberikan oleh Kapolda. Kunjungan Kapolda Hendro ini bukan hanya memberi motivasi moral, tetapi juga menunjukkan komitmen Polda Babel dalam memberikan perlindungan dan pemulihan kepada warga, terutama anak-anak yang menjadi korban kekerasan.
Dukungan Penuh dari Polda Babel
Namun, kepedulian Kapolda Hendro terhadap Amel tidak berhenti pada kunjungan tersebut. Kapolda Hendro juga memberikan bantuan kepada 30 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di sekitar rumah Amel. Langkah ini mencerminkan sikap inklusif dan proaktif dalam membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan, khususnya warga yang terdampak secara sosial maupun ekonomi.
“Kami tidak hanya melihat beliau (Kapolda Hendro) sebagai sosok pemimpin Polri, tetapi sebagai bagian dari keluarga besar kami di Belitung Timur. Ia tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi selalu turun langsung ke lapangan dan memperhatikan nasib warganya,” ungkap Rajo Ameh, tokoh masyarakat setempat, yang juga mewakili perasaan banyak pihak yang merasakan kedekatan dengan Kapolda.
Kepemimpinan yang Menginspirasi
Meskipun sebagian besar masyarakat mengingatnya karena keberhasilannya menciptakan situasi aman dan kondusif di Kepulauan Bangka Belitung, bagi banyak orang di Belitung Timur, kepedulian sosial Kapolda Hendro adalah salah satu warisan terbesar yang ia tinggalkan. Kepemimpinan yang tidak hanya tegas dalam menjalankan tugas, tetapi juga penuh empati terhadap masyarakat, menjadikan Kapolda Hendro sebagai panutan.
“Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli, tidak membiarkan perundungan terjadi, dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak kita,” tambah Kapolda Hendro dalam sebuah wawancara, menegaskan pentingnya mengatasi bullying di lingkungan sekolah.
Rajo Ameh : Terima Kasih Jenderal Hendro
Saat berita tentang kepindahan Kapolda Hendro ke Mabes Polri mulai tersebar, banyak warga Belitung Timur yang merasa kehilangan. Namun, di tengah rasa kehilangan itu, mereka juga merasa bangga dan berterima kasih karena selama ini telah dipimpin oleh sosok yang tidak hanya fokus pada tugas-tugas operasional, tetapi juga aktif berperan dalam kehidupan sosial masyarakat.
“Terima kasih, Jenderal Hendro. Anda bukan hanya Kapolda kami, tetapi juga pahlawan bagi banyak dari kami di Belitung Timur. Kepedulian Anda kepada Amel dan keluarga, serta perhatian Anda terhadap kami semua, akan selalu kami kenang,” ungkap Rajo Ameh, mewakili masyarakat Belitung Timur.
Warisan yang Tak Terlupakan
Kini, meskipun Hendro Pandowo berpamitan dengan Belitung Timur untuk melanjutkan tugas ke Mabes Polri, jejak kepeduliannya tetap membekas. Ia telah menunjukkan bahwa seorang pemimpin tidak hanya diukur dari pencapaian formal dalam institusi yang dipimpin, tetapi juga dari bagaimana ia memberi pengaruh positif dalam kehidupan masyarakat.
Kisah Amel dan Kapolda Hendro adalah pengingat kuat bahwa kepedulian dan empati adalah kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Tidak hanya untuk menjalankan tugas, tetapi juga untuk memberikan dampak sosial yang membangun. Kepedulian Kapolda Hendro terhadap Amel dan masyarakat Belitung Timur menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa kemanusiaan dan kasih sayang adalah nilai yang harus terus diterapkan dalam setiap tindakan, baik di dalam institusi maupun dalam kehidupan sehari-hari. | BabelEkspress.News | */Redaksi | *** |
oke