Sendratari Campak, Rajo Ameh ; “Identitas Budaye Kite yang Hampir Hilang”

Seni Tari Masyarakat Serumpun Sebalai

banner 468x60

BabelEkspress.News | JSCgroupmedia ~ Dima Bumi Dipijak Sinan Langiak Dijunjung, itulah landasan orang Minangkabau yang melekat saat ia merantau ke negeri orang, Dima Bumi Dipijak Sinan Langiak Dijunjung artinya orang Minang atau Minangkabau akan memegang teguh falsafah negeri dimana ia berada termasuk di Bangka Belitung.

Kemajuan daerah bukan hanya berpondasi pada pertumbuhan ekonomi semata tapi lebih dari itu, seni budaya adalah pondasi yang paling kuat yang telah diterapkan di beberapa daerah seperti Sumatera Barat, Bali, Papua, Aceh, Sumatera Utara dan lain sebagainya, sebagaimana kita melihat hasilnya sekarang didaerah tersebut, yang mana seni budaya telah mengakar tumbuh dan berkembang dengan memberikan dampak positif terhadap berbagai kemajuan sektor lainnya yang dicapai juga secara perlahan,” demikian Rajo Ameh alias Alizar Tanjung .Sc Mi St. Rajo Ameh kepada media.

banner 336x280

Menurut Rajo Ameh, Ia sangat prihatin sekali terhadap perkembangan seni dan budaya di daerah Bangka Belitung yang dikenal dengan Negeri Serumpun Sebalai ini, dalam beberapa tahun terakhir ini, baik pemerintah maupun masyarakat sangat jarang sekali menggunakan seni dan budaya daerah dalam kegiatan resmi maupun non resmi seperti kegiatan penyambutan tamu atau memang festival dan sejenisnya,” ungkapnya.

Dalam kehidupan bermasyarakat, seni dan budaya juga terasa kurang sangat berkembang di kehidupan masyarakat kita, seharusnya untuk menjaga kelestarian adat, seni dan budaya kite, sanggar-sanggar harus banyak tumbuh dan berkembang seperti didaerah Bali dan Sumatera Barat,” jelasnya.

“Begitu banyak kekayaan seni dan budaya kita yang harus terus terjaga seperti Sendratari Campak yang dalam perjalanannya sangat kurang kita jadikan sebuah kebanggaan, padahal seni dan budaya adalah pilar utama dalam membangun pariwisata secara menyeluruh,” papar Rajo Ameh yang berdarah Minang bercampur Ayah keturunan Bombay India ini.

Kehidupan yang berbudaya dan bersenikan ala Serumpun Sebalai telah menyatu dalam jiwa seorang Rajo Ameh bahkan pria ini dari sejak beberapa tahun lalu telah meminta para tokoh seni, tokoh budaya dan tokoh adat serta para pejabat publik agar segera dan terus mengembangkan seni budaya Serumpun Sebalai, jika itu tidak kita lakukan maka saya prihatin kedepan anak kita tidak akan mengenal lagi Tari Campak dan lain sebagainya lagi, “Ini lebih memprihatinkan dan pertanda identitas budaya kita akan hilang,” tegasnya.

See also  Seringnya MisKomunikasi, Akan Disiapkan Aplikasi Pemesanan Kamar Mess

Dalam sebuah ungkapan, “maju budaya maka maju daerah itu” mengandung arti bahwa kemajuan budaya suatu daerah dapat mendorong kemajuan daerah tersebut secara keseluruhan. Budaya yang kuat dan lestari dapat menjadi daya tarik wisata, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menjadi fondasi untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Berikut penjelasan lebih detailnya:

1. Budaya sebagai Daya Tarik Wisata:
Budaya yang unik dan kaya, seperti seni tradisional, pakaian adat, makanan khas, dan upacara adat, dapat menarik wisatawan lokal maupun internasional. Ini dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor pariwisata, seperti penginapan, restoran, dan toko oleh-oleh.

2. Budaya sebagai Fondasi Pembangunan:
Budaya yang kuat dapat melahirkan inovasi dan kreativitas dalam berbagai bidang, termasuk seni, kerajinan, dan teknologi.
Nilai-nilai luhur dalam budaya, seperti gotong royong, kerjasama, dan menghormati alam, dapat menjadi landasan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

3. Budaya sebagai Identitas:
Budaya daerah merupakan identitas yang membedakan suatu wilayah dari wilayah lain.
Dengan melestarikan dan mengembangkan budaya daerah, masyarakat dapat mempertahankan identitasnya dan memperkuat rasa kebersamaan.

Contoh Kasus:

Di daerah dengan kekayaan seni tradisional, seperti tarian dan musik, dapat menjadi daya tarik wisata yang kuat. Daerah dengan kerajinan tangan khas, seperti batik dan anyaman, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja. Daerah dengan nilai-nilai luhur dalam budaya, seperti gotong royong, dapat membangun infrastruktur dan pelayanan publik yang lebih baik.

Kesimpulan:

Kemajuan budaya suatu daerah bukan hanya tentang menjaga tradisi, tetapi juga tentang memanfaatkan budaya sebagai modal pembangunan yang berkelanjutan. Dengan demikian, “maju budaya maka maju daerah itu” bukanlah sekadar ungkapan, tetapi juga sebuah strategi pembangunan yang efektif.

Identitas Budaya Bangsa dari Bangka Belitung

See also  Kebijakan Tarif Timbal Balik Trump Mulai Berlaku 9 April

Kebudayaan bangsa Indonesia yang beragam tercermin pula dari kesenian tradisional yang menjadi kekayaan masyarakat lokal. Salah satunya seni tari tradisional khas masyarakat Bangka Belitung yaitu Tari campak.

Mengutip goodnewsfromindonesia.id, tarian ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga mencerminkan identitas budaya yang melekat pada masyarakat local yang melambangkan kekayaan tradisi dan nilai-nilai sosial masyarakat Bangka Belitung, yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi.

Lalu, bagaimana sejarah, makna, hingga peranan tari campak dalam kehidupan masyarakat Bangka Belitung? Yuk, kita kenali lebih jauh kesenian tradisional Tari Campak.

Sejarah Tari Campak sendiri berasal dari masyarakat Melayu yang menempati pulau-pulau di Bangka Belitung. Kesenian ini mulai dikenal sekitar abad ke-18, seiring dengan perkembangan budaya masyarakat di pulau tersebut. Tari campak pada awalnya diciptakan sebagai simbol kebersamaan dan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi dan rezeki yang diberikan. Dulu, tari campak biasanya di pertunjukkan dalam berbagai acara adat dan perayaan seperti pernikahan, khitanan, atau festival panen.

Seiring berjalannya waktu, tari campak mengalami berbagai perkembangan terutama dalam gerakan tari dan elemen-elemen lainnya. Inovasi-inovasi baru pun diperkenalkan sehingga menciptakan variasi yang lebih modern, tetapi tetap menjaga nilai-nilai tradisionalnya. Salah satu perkembangan yang terjadi adalah penambahan gerakan yang lebih dinamis dan penyesuaian musik yang mengikuti perkembangan zaman.

Terdapat makna yang mendalam dari setiap gerakan dalam tari campak. Tarian ini diiringi dengan alat musik tradisional yang menghasilkan suasana meriah dan penuh semangat. Musik pengiring tersebut menciptakan irama yang menggugah kegembiraan serta menghidupkan suasana. Gerakan tangan dan kaki yang lincah mencerminkan kegembiraan dan keceriaan. Ekspresi wajah para penari yang selalu tersenyum menjadi simbol kebahagiaan dan rasa syukur yang tulus. Tari campak juga menggambarkan kehidupan masyarakat yang erat dengan alam dan lingkungan sekitarnya, seperti bertani, berdagang, berlayar, dan berinteraksi sosial.

See also  Saat Sidak, Wakil Walikota ; "Saya Datang Baik-Baik Malah Dituding Penipu"

Adapun pesan yang tersirat dari gerakan-gerakan tersebut adalah harapan agar masyarakat tetap hidup rukun dan bersyukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, kesenian ini juga mengandung pesan moral untuk generasi muda agar tetap menjaga dan menghargai warisan budaya leluhur. Melalui gerakan yang penuh makna, tari campak mengajarkan pentingnya persatuan, kerja sama, dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.

Sebagai warisan budaya, Tari Campak memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal. Tarian ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk dapat belajar tentang nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Setiap tahun, tari campak menjadi salah satu daya tarik utama dalam festival budaya yang digelar di Bangka Belitung. Acara ini tidak hanya menjadi wadah bagi masyarakat lokal untuk melestarikan budayanya, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat dari luar untuk mengenal lebih dekat kekayaan budaya Bangka Belitung.

Tarian ini juga menjadi sarana untuk menyatukan masyarakat dalam semangat kebersamaan dan gotong royong. Dalam peranannya, tarian tersebut menjadi penghubung antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai identitas yang perlu dilestarikan. Tarian ini pun menjadi salah satu simbol yang kaya akan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Bangka Belitung, sehingga mengajak kita semua untuk selalu menghargai dan melestarikan kebudayaan lokal yang telah ada selama berabad-abad sebagai warisan dan kekayaan budaya Indonesia. | BabelEkspress.News | KBRN | *** |

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment